Alhamdulillah.
Yang dimaksud dengan watsniyyah adalah menyembah berhala dan bergantung kepadanya, istilah ini dikaitkan dengan agama ardhi (agama bumi) yang menyembah patung, seperti orang-orang musyrik Arab, India, Jepang dan yang lainnya. Berbeda dengan Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
Dalam Al Qur’an dan Sunnah terdapat larangan menyembah berhala, dan ada perintah hanya menyembah Allah semata.
Allah –Ta’ala- berfirman:
فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ
الحج/30
“Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta”. (QS. Al Hajj: 30)
Allah Ta’ala berfirman:
وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ
المدثر/5
“Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah”. (QS. Al Muddattsir: 5)
Abu Salamah berkata:
“Ar Rijz adalah berhala”. (HR. Bukhari di kitab Tafsir dalam shohehnya secara ta’liq (menggantung).
Allah –Ta’ala- berfirman:
وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ، إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
العنكبوت/16، 17
“Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan”. (QS. Al Ankabut: 16-17)
Allah juga berfirman:
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
العنكبوت/25 .
“Dan berkata Ibrahim: "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu mela`nati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun”. (QS. Al Ankabut: 25)
Imam Bukhari (7) telah meriwayatkan pada kisah Heraclius bersama Abu Sufyan, Heraclius berkata:
وَسَأَلْتُكَ بِمَا يَأْمُرُكُمْ، فَذَكَرْتَ أَنَّهُ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَيَنْهَاكُمْ عَنْ عِبَادَةِ الأَوْثَانِ، وَيَأْمُرُكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالصِّدْقِ وَالعَفَافِ، فَإِنْ كَانَ مَا تَقُولُ حَقًّا فَسَيَمْلِكُ مَوْضِعَ قَدَمَيَّ هَاتَيْنِ
“Dan aku bertanya kepadamu, dengan apa beliau menyuruh kalian ?, maka kamu menyebutkan bahwa beliau menyuruh kalian agar beribadah kepada Allah dan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu, dan melarang kalian untuk beribadah kepada berhala, dan menyuruh kalian untuk mendirikan shalat, sedekah dan menjaga (kesucian dirinya), dan jika apa yang anda katakan ini benar, maka ia akan menguasai tempat di bawah kedua kaki saya ini”.
Abu Daud (4252) dan Tirmidzi (2219) dari Tsauban berkata: “Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا، وَإِنَّ مُلْكَ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا، وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ... وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ، وَحَتَّى تَعْبُدَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي الْأَوْثَانَ
والحديث صححه الألباني في "صحيح أبي داود "".
“Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan untukku bumi, maka aku telah melihat kutub timur dan baratnya, dan sungguh kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dikumpulkan kepadaku, dan aku telah diberikan perbendaharaan merah dan putih, dan kiamat tidak akan tiba sampai kabilah-kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan sampai kabilah-kabilah dari umatku menyembah berhala”. (Hadits ini telah ditashih oleh Albani di dalam Shahih Abu Daud)
Imam Bukhari telah memberikan bab di dalam kitab Shahihnya: “Bab Perubahan Zaman Sampai Disembahnya Berhala”. Kemudian beliau menyebutkan hadits Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَضْطَرِبَ أَلَيَاتُ نِسَاءِ دَوْسٍ عَلَى ذِي الخَلَصَةِ» وَذُو الخَلَصَةِ طَاغِيَةُ دَوْسٍ الَّتِي كَانُوا يَعْبُدُونَ فِي الجَاهِلِيَّةِ
رواه البخاري 7116
“Kiamat tidak akan tiba sampai bagian belakang (pantat) wanita Daus berada di sekitar Dzil Khalashah”. Dzul Khalashah adalah berhala wanita di daerah Daus yang dahulu mereka sembah pada zaman jahiliyah”. (HR. Bukhari: 7116)
Maksudnya adalah, bahwa watsaniyyah (animisme) adalah penyembahan berhala yang dahulu tersebar di jazirah Arab, sekarang ada di sebagian negara, seperti; India, Jepang, dan negara-negara Afrika.
Dan di dalam hadits bahwa faham tersebut akan kembali ke jazirah Arab pada akhir zaman sebelum datangnya kiamat.
Wallahu A’lam