Kamis 20 Jumadil Ula 1446 - 21 November 2024
Indonesian

Apakah Turunnya Isa 'Alaihi Salam Ke Bumi Setelah Diangkat Atau Belum

Pertanyaan

Sudah tuntaskah pengangkatan Isa 'Alaihi Salam dua kali ke sisi Allah? Karena saya baca di dalam satu buku bahwa Isa 'Alaihi Salam diangkat ke langit kemudian dikembalikan lagi ke bumi untuk mengembalikan ibunya dan mengabarkan sesuatu kepada orang-orang Yahudi kemudian diangkat kembali. Apakah ini benar?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Allah telah menerangkan kepada kita tentang pengangkatan Isa 'Alaihi Salam ke langit satu kali dalam firman-Nya:

"Bahkan Allah telah mengangkat Isa ke sisi-Nya."

Allah tidak menjelaskan kepada kita bahwa dia dikembalikan lagi ke bumi. Oleh karena itu bagi orang-orang yang beranggapan bahwa Isa ''Alaihi Salam dikembalikan ke bumi, hendaklah mengemukakan dalil dan penjelasan kepada kami tentang hal itu. Kalau mereka tidak mampu dan mereka memang tidak akan mampu maka perdebatan mereka sama sekali tidak berdasar.

Allah berfirman:

"Ingatlah ketika Allah berfirman: Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan kamu dan mengangkatmu kepada-Ku dan mensucikanmu dari orang-orang kafir dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir sampai hari kiamat kemudian kepada-Ku-lah tempat kembali kamu, lalu Aku akan menghukumi di antara kalian tentang apa-apa yang kalian perselisihkan." (Q.S. Ali 'Imran: 55)

Berkata Ibnu Jarir rahimahullah: "Diwafatkan artinya diangkat. Berkata kebanyakan para ulama yang dimaksud dengan wafat di sini adalah tidur sebagaimana firman Allah:

"Dialah yang telah mewafatkan kamu pada malam hari."

Dan firman-Nya:

"Allah yang mewafatkan jiwa ketika matanya dan yang belum mati di dalam tidurnya."

Rasul Shalallahu 'Alaihi Wassalam bersabda apabila beliau bangun dari tidur:

"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kita setelah mematikan kita dan hanya kepada-Nya kita dibangkitkan." (HR. Bukhari 6312 dan Muslim 2711).

Di dalam penjelasan Allah tentang pengangkatan Isa 'Alaihi Salam ke langit terdapat bantahan kepada orang-orang Yahudi yang mengira bahwa mereka telah membunuhnya. Maka, berfirman Allah tentang mereka (Yahudi):

"Maka Kami tindak mereka karena mereka melanggar perjanjian mereka, kafir kepada ayat-ayat Allah, membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar dan perkataan mereka: 'Hati kami telah tertutup.' Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafiran mereka, maka mereka tidak beriman kecuali hanya sedikit. Dan karena kekafiran mereka kepada Isa dan ucapan mereka terhadap Maryam berupa tuduhan yang besar. Dan karena ucapan mereka, sesungguhnya Kami telah membunuh Al-Masih Isa bin Maryam, Rasulullah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan Isa. Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang hal itu benar-benar berada dalam keraguan tentang hal itu. Mereka tidak mempunyai ilmu tentang hal itu, kecuali mengikuti sangkaan belaka. Mereka tidak yakin tentang terbunuhnya Isa. Bahkan, Allah mengangkatnya kepada-Nya. Dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Dan tidak seorang pun dari ahli kitab, kecuali pasti akan beriman kepadanya (Isa) sebelum matinya. Dan pada hari kiamat nanti dia (Isa) akan menjadi saksi atas mereka." (Q.S. An-Nisa': 155-159)

Maka (berdasarkan ayat di atas), Isa belum mati, bahkan diangkat oleh Allah kepada-Nya ketika orang-orang Yahudi hendak membunuhnya, dan akan turun kembali di akhir zaman dan menetapkan hukum dengan hukum Islam di muka bumi dan hidup selama yang Allah kehendaki untuk hidup kemudian akan wafat dan dishalatkan oleh kaum muslimin.

Berkata Ibnu Katsir: "Dhamir (kata ganti orang) dalam kalimat "sebelum matinya" kembali ke Isa 'alaihissalam artinya: Tak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali pasti akan beriman kepada Isa. Dan hal itu terjadi ketika Isa turun ke bumi sebelum kiamat sebagaimana yang akan datang penjelasannya. Maka ketika itu, berimanlah ahlul kitab semuanya karena Isa akan menghapuskan jizyah (upeti) dan tidak menerima, kecuali Islam. "Dan firman Allah:

"Dan Aku mensucikanmu dari orang-orang kafir."

Artinya: Dengan aku angkat engkau ke langit.

"Dan aku jadikan orang-orang yang mengikutimu diatas orang-orang kafir sampai hari kiamat."

Demikianlah yang terjadi, karena Al-Masih 'Alaihi Salam ketika diangkat oleh Allah ke langit, maka para shahabatnya terpecah menjadi beberapa golongan setelah itu, di antara mereka ada yang beriman kepada apa yang Allah utus bahwa mereka adalah hamba Allah dan utusannya serta anak amat (hamba perempuan)-Nya. di antara mereka ada yang ghuluw (berlebih-lebihan) tentangnya (Isa) lalu mereka menjadikan Isa sebagai anak Allah,dan lainnya lagi berkata dialah Allah, dan lainnya lagi berkata dia Isa yang ketiga dari tuhan yang tiga (trinitas).

Allah menceritakan ucapan-ucapan mereka didalam Al-Quran dan telah membantah setiap firqoh mereka tapi mereka tetap demikian selama kira-kira 300 tahun. Kemudian muncullah salah satu kerajaan Yunani yang disebut Konstantinopel lalu masuk agama Nashara sekedar siasat untuk merusak agama tersebut. Karena mereka sebelum itu adalah para pilosof, menurut pendapat lain mereka jahil tentang itu, kecuali mereka mengganti agama Al-Masih dan merubahnya, menambah dan menguranginya dan menetapkan beberapa aturan dan amanah besar yang pada hakikatnya adalah panghianatan yang hina, lalu menghalalkan daging babi pada zamannya dan shalat menghadap ke masyrik dan membuat patung-patung di gereja dan tempat-tempat ibadah mereka serta menambah hari puasa menjadi 10 hari karena menhurut anggapan mereka telah berbuat dosa, maka jadilah agama Al-Masih menjadi agama konstantinopel, sampai membangun gereja, tempat-tempat ibadah dan biara-biara lebih dari 12 ribu buah dan membangun kota yang dinisbatkan kepada agama itu (Vatikan) lalu diikuti oleh kelompok negara lain dari kalangan mereka, merekapun mampu menundukan Yahudi.

Allah membantu mereka dalam hal ini karena mereka lebih dekat kepada Al-Haq dari pada yahudi, sekalipun mereka semua sama-sama kafir. Semoga laknat Allah atas mereka. Maka ketika Allah mengutus Nabi Muhammad orang yang beriman kepadanya akan beriman pula kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan para rasul-Nya secara benar. Maka jadilah mereka pengikut semua nabi di muka bumi. Selesai. Allahu 'alam.

Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid