Senin 24 Jumadil Ula 1446 - 25 November 2024
Indonesian

Beberapa Kesulitan Yang Dihadapi Oleh Seorang Remaja Wanita Yang Beragama Nasrani Pada Saat Memutuskan Untuk Memeluk Agama Islam

Pertanyaan

Saya seorang gadis nasrani yang membaca tentang Islam sejak beberapa bulan yang lalu, saya sudah selesai membaca terjemah al Qur’an dan beberapa buku tentang Islam, termasuk beberapa makalah dan materi lainnya yang saya dapatkan di internet dan di tempat lainnya.
Saya tidak mengklaim bahwa saya mengetahui dan memahami semua hal, ada banyak yang membuat saya bingung dan saya mendapatkan kesulitan untuk menerima dan mengamalkan ajaran Islam dan beberapa penafsirannya yang telah saya baca. Akan tetapi saya beriman kepada Allah dan beriman bahwa Muhammad adalah Nabi-Nya dan al Qur’an adalah kalamullah yang diwahyukan.
Pertanyaan saya adalah apa yang seharusnya saya kerjakan dalam keadaan demikian ?, sebagaimana yang telah saya katakan, masih banyak yang saya tidak ketahui dan belum saya fahami, ini adalah keputusan penting yang berusaha saya lakukan, terus terang saja saya merasa sedang berada di hadapan tanggung jawaban yang besar, perasaan yang banyak mempengaruhi saya saat ini adalah sampai sejauh mana saya bisa berkomitmen dengan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan saya setelah saya memeluknya. Sungguh saya telah merubah banyak hal dalam kehidupan saya, saya telah menjauhi minuman keras, daging babi, saya berusaha untuk memakai pakaian lengan panjang dan celana panjang pada saat keluar rumah. Namun saya juga memahami bahwa ada banyak hal yang saya tidak bisa secara sepontan merubahnya jika saya sudah masuk Islam; hal itu karena beberapa hal –minimal inilah yang saya alami saat ini- di antaranya adalah menggunakan hijab (jilbab).
Demikian juga, saat ini saya sedang studi di luar negeri (Amerika Serikat, akan tetapi saya dari Eropa) saya akan kembali pada keluarga saya pada hari Natal (Christmas) saya tidak yakin mampu secara langsung memberi tahu mereka bahwa saya sudah masuk Islam, demikian juga saya tidak tahu apakah saya mampu melaksanakan beberapa hal: seperti shalat lima waktu, puasa, atau menjauhi daging babi pada saat saya bersama mereka pada perayaan Natal.
Apakah saya berdosa, jika saya sudah masuk Islam padahal saya mengetahui bahwa saya tidak mampu berkomitmen dengan semua kewajiban yang berlaku (minimal tidak secara langsung / bertahap), saya juga tahu bahwa masih ada banyak hal yang belum saya fahami atau saya masih mendapatkan kesulitan untuk menerimanya dengan senang hati; karena kurangnya ilmu dan pemahaman. Saya mohon pencerahannya

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Apa yang telah anda laksanakan wahai penanya yang cerdas dan berusaha keras untuk berada dalam kebenaran, semua itu adalah sebuah keberhasilan yang baik, amal yang agung hanya tinggal menyempurnakan dengan satu langkah dalam kehidupan anda, yaitul; dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam. Sungguh kami sangat mengapresiasi atas upaya yang besar yang telah anda lakukan dengan membaca terjemahan dari Al Qur’anul Karim dengan lengkap dan sejumlah buku dan makalah tentang Islam, apresiasi kami juga kepada anda bahwa anda telah meninggalkan beberapa hal yang diharamkan, seperti; minuman keras, tidak memakan babi, dan yang lebih penting lagi anda sudah mampu dengan sukarela untuk memeluk agama Islam, Nabi dan Kitab agama Islam. Melihat pertanyaan anda kami bisa meringkas beberapa tantangan yang menghadang anda dari dua sisi:

1.Beberapa tekanan sosial

2.Adanya sebagian hal yang anda belum mengetahui dan memahaminya

Adapun dilihat dari sisi poin yang kedua, tidak disyaratkan bagi seseorang dalam memeluk agama Islam untuk mengetahui semua ajaran Islam dengan sempurna; karena hal itu sama dengan mengarungi samudera yang luas, maka dari itu seseorang bisa langsung memeluk agama Islam kemudian setelah itu ia mulai belajar agama Allah tersebut dan ada di dalam dirinya secara sukarela bisa menerima semua hukum-hukum Islam. Pada permulaannya sudah cukup dengan keimanan yang global dengn rukun iman yang enam, yaitu; beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada qadha’ dan qadar yang baik dan yang buruk. Mengetahui dan berserah secara global dengan rukun Islam yang lima, yaitu; dua kalimat syahadat (bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam- adalah utusan Allah, berpuasa pada bulan Ramadhan, melaksanakan haji ke Baitullahil Haram  bagi siapa saja yang mampu melaksanakannya. Ketahuilah bahwa ilmu dan penerimaan dalam diri dengan sukarela, keduanya akan datang secara bertahap, dan bahwa keimanan akan bertambah dengan ibadah dan ketaatan yang kita lakukan, semua itu akan mendorong dalamnya pemahaman dan menerima semua hukum-hukum Allah.

Adapun yang berkaitan dengan poin pertama, maka kami dengan yakin jika anda sudah masuk Islam dan melakukannya dengan ikhlas karena Allah disertai amal sholeh, maka pasti Allah akan memberikan kekuatan, ketegaran, keberanian, dan keyakinan sesuai dengan kemampuan anda untuk menghadapi semua kesulitan dan mengalahkannya, dan sesuai dengan pengalaman beberapa wanita lain sebelum anda menjadi contoh yang baik untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi dengan anda pada masa yang akan datang dalam rangka menegakkan hukum-hukum syari’at, seperti; berhijab dan yang lainnya, meskipun anda berada di sekeliling kekufuran. Kemudian kami katakana kalau ada seorang wanita yang bertanya kepada kami: “Apakah saya masuk Islam dengan tanpa menggunakan hijab yang sempurna atau saya tetap berada pada kekufuran ?”, maka kami akan menjawab dengan tanpa ragu-ragu agar dia masuk Islam (dahulu); karena dosa, bahaya, aib dan  musibah tetap berada pada kekufuran pasti tidak bisa dibandingkan dengan Islam yang masih disertai maksiat.

Sungguh kami  dapat memahami kesulitan dan tekanan sosial yang anda sampaikan, kami juga mengetahui bahwa jika seseorang berbeda dengan keluarga dan masyarakat di sekitarnya adalah perkara yang berat bagi jiwa kita, akan tetapi Allah akan memudahkan semua urusan yang sulit, Allah –Ta’ala- berfirman:

( وكونوا مع الصّادقين )

“dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (QS. At Taubah: 119)

( والله وليّ المؤمنين )

“dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imron: 68)

( ومن يتقّ الله يجعل له مخرجا )

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar”. (QS. Ath Thalaq: 2)

( سيجعل الله بعد عُسر يُسرا )

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”. (QS. Ath Thalaq: 7)

( والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا(

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami”. (QS. Al Ankabut: 69)

Kami juga ingin menjelaskan kepada anda, bahwa bisa jadi bagi seseorang jika dia masuk Islam, merasa hawatir akan mendapatkan siksaan di luar kemampuannya untuk menerimanya, maka hendaknya ia tetap menyembunyikan keislamannya, menyembunyikan ibadahnya dari pandangan orang-orang yang ada di sekelilingnya, ia juga akan mengalami banyak kesulitan akan tetapi pada jalan kebenaran dan dalam rangka menyelamatkan dirinya dari siksa api neraka, semua itu akan menjadi ringan dan seseorang mukmin akan mampu melawan semua bentuk kesulitan tersebut.

Di akhir jawaban ini, tidak ada lain yang ingin kami sampaikan kecuali rasa syukur (kepada Allah) atas kesungguhan yang telah anda upayakan, langkah-langkah yang telah anda tempuh, keseriusan anda untuk bertanya, kami juga berharap agar langkah anda ke depan menjadi jelas dengan jawaban ini, kami selalu siap untuk membantu anda dengan senang hati dalam segala hal yang anda butuhkan pada masa yang akan datang, semoga Allah selalu menuntun anda dalam kebenaran, menolong dan memudahkan semua urusan anda, Dialah Allah Yang Maha Pemberi petunjuk ke jalan yang lurus.

Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid