Alhamdulillah.
Pertama:
Asalnya menjaga shalat wajib, dzikir pagi dan petang hari dan tidur, dapat menjaga manusia dari penguasaan jin. Akan tetapi terkadang seseorang kosong waktu lupa, sehingga jin dapat merasuk ke badannya atau kerasukan jin mengenai dirinya sebelum menjaga dzikir. Sehingga dibutuhkan ruqyah atau mengulang-ulanginya. Tidak hilang hanya sekedar dzikir-dzikir saja. Akan tetapi menjaga dzikir dapat melemahkan dampak kerasukan jin, terkadang bisa menghilangkannya.
Syekh Sholeh Al-Fauzan hafidhuhullah ditanya, “Kita dapatkan sebagian orang terkena kerasukan jin atau penyakit ain (mata) padahal dia telah membentengi dengan dzikir pagi dan petang hari. Apa batasan akan hal itu?
Maka beliau menjawab, “Kalau Allah menginginkan seseorang terkena sesuatu, maka Dia akan menghindarkan dari dzikir pada hari ini atau melupakan atau menyibukkan dengan yang lainnya. Selesai dari www.alfawzan.af.org.sa/node/14626
Kedua:
Pengobatan kerasukan jin dengan diruqyah syar’iyyah lewat tangan orang yang perpegang teguh terhadap sunnah dan senantiasa menjaga dzikir pagi dan petang hari, waktu tidur, masuk kamar mandi, melepas baju, waktu makan dan minum. Dibacakan dengan penuh tadabur dan menghadirkan hati. Dan hendaknya tidur dalam kondisi suci, sebagaimana kami wasiatkan kepada anda agar mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dan memohon agar dihilangkan cobaan ini dan menyembuhkan dan menyehatkan anda.
Syekh Abdullah Jibrin rahimahullah mengatakan, “Sesungguh terkadang jin berubah bentuk seperti wanita dan menggauli manusia. Begitu juga jin berbentuk lelaki dan menggauli wanita dari kalangan manusia sebagaimana seorang lelaki menggauli seorang wanita. Pengobatan akan hal itu adalah menjaga dari mereka baik lelaki maupun perempuan dengan doa dan wirid-wirid dari Nabi, membaca ayat-ayat Qur’an yang mengandung perlindungan dan penjagaan dari mereka dengan izin Allah. selesai dari ‘Fatawa Ulama Al-Baladil Haram, hal. 1546. Silahkan melihat jawaban soal no. 9577.
Kita memohon kepada Allah agar menyembuhkan dan memberi kesehatan kepada anda.
wallahua’lam