Alhamdulillah.
Tidak diragukan lagi bahwa Arasy berada di atas langit ketujuh, bahkan dia adalah yang paling tidak di atas seluruh makhluk.
Terdapat dalil yang jelas terhadap masalah tersebut.
Di antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Bukhari (2581) dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا بَيْنَ الدَّرَجَتَيْنِ كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ وفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ " .
"Sesungguhnya di surga terdapat seratus derajat, Allah siapkan bagi para mujahid di jalan Allah. Antara dua derajat sebagaimana antara langit dan bumi. Jika kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah kepadanya (surga) Firdaus. Sesungguhnya dia adalah tengah surga dan yang paling tinggi. Di atasnya adalah Arasy Allah, darinya mengalir sungai-sungai surga."
Telah ditetapkan oleh seluruh kaum muslimin bahwa surga berada di atas langit ketujuh. Jika Arasy di atas surga, maka itu berarti bahwa Arasy di atas langit ke tujuh.
Perkara yang menguatkan hal tersebut adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim (no. 4136) dari Abdullah bin Abbas, dia berkata, "Aku dikabarkan oleh seseorang dari shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam dari kalangan Anshar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
" ... وَلَكِنْ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى اسْمُهُ إِذَا قَضَى أَمْرًا سَبَّحَ حَمَلَةُ الْعَرْشِ ثُمَّ سَبَّحَ أَهْلُ السَّمَاءِ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ التَّسْبِيحُ أَهْلَ هَذِهِ السَّمَاءِ الدُّنْيَا ثُمَّ قَالَ الَّذِينَ يَلُونَ حَمَلَةَ الْعَرْشِ لِحَمَلَةِ الْعَرْشِ: مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ؟ فَيُخْبِرُونَهُمْ مَاذَا قَالَ. قَالَ : فَيَسْتَخْبِرُ بَعْضُ أَهْلِ السَّمَاوَاتِ بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغَ الْخَبَرُ هَذِهِ السَّمَاءَ الدُّنْيَا " فهذا ظاهر جداً في أن العرش وحملته فوق جميع السماوات
"… Akan tetapi Tuhan kita, yang nama-Nya mengandung sumber kebaikan dan keagungan, jika telah menetapkan sebuah perkara, maka (malaikat) para pembawa Arasy bertasbih, kemudian bertasbih pula para penghuni langit, begitu seterusnya secara berantai hingga sampai kepada penghuni langit dunia. Kemudian mereka yang berada setelah para (malaikat) pembawa Arasy kepada para (malaikat) pembawa Arasy, "Apa yang dikatakan Tuhan kalian?" Lalu mereka mengabarkan apa yang Dia katakan. Kemudian penghuni langit satu sama lain saling menanyakan kabar tersebut hingga akhirnya berita tersebut sampai ke langit dunia...."
Riwayat ini sangat jelas bahwa Arasy dan para malaikat yang membawanya berada di atas seluruh langit.
Di antaranya juga adalah apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya (no. 105), juga dalam Kitab Tauhid (no. 594) dari Ibnu Masud radhiallahu anhu, dia berkata, "
"Antara langit dunia dan langit berikutnya berjarak 500 tahun, dan antara satu langit dengan langit berikutnya berjarak 500 tahun."
Dalam riwayat lain disebutkan, "Ketebalan setiap langit setebah 500 tahun (perjalanan), dan antara langit ke tujuh dengan Kursy berjarak 500 tahun, antara Kursy dengan air berjarak 500 tahun, Arasy berada di atas air, dan Allah berada di atas Arasy, tidak tersembunyi bagi-Nya amal-amal kalian." (Riwayat ini dishahihkan oleh Adz-Dzahabi dalam kitab 'Al-Uluw' (hal. 64) dan Ibnu Qayim dalam kitab 'Ijtima Al-Juyusy Al-Islamiyah (hal. 100)
Juga seperti yang diriwayatkan oleh Adz-Dzahabi dalam ringkasan kitab 'Al-Uluw' (hal. 35) dari Abdullah bin Amr dia berkata, "Allah telah menciptakan air di atas langit yang ke tujuh dan menjadikan di atas air adalah Arasy." (Syekh Al-Albany menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Para ulama rahimahumullah telah menyatakan bahwa Arasy merupakan atas seluruh makhluk dan yang paling tinggi di atas mereka.
Ibnu Qayim rahimahullah dalam Kitab 'Zadul Ma'ad' (4/203) berkata, "Arasy adalah atas seluruh makhluk dan yang paling agung."
Demikian pula dikatakan oleh Syaikhul Islam dalam 'Majmu Fatawa' (6/581), (25/1888)
Begitu pula dikatakan oleh Ibnu Katsir dalam 'Al-Bidayah wan-Nihayah (1/9,11)
Demikian pula dikatakan oleh Al-Izz bin Abdussalam dalam 'Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah, (1/311)
Lihat "Mukhtashar Al-Uluw, oleh Adz-Dzahabi, At-Tauhid, oleh Ibnu Khuzaimah, Ijtima Al-Juyusy Al-Islamiyah, Ibnu Qayim).