Senin 22 Jumadits Tsani 1446 - 23 Desember 2024
Indonesian

Manipulasi Tanda Tangan Kehadiran Di Kampus, Apakah Hal Itu Berpengaruh Terhadap Gaji Yang Akan Diterimanya Nanti?

Pertanyaan

Mulai marak di antara para mahasiswi fenomena manipulasi tanda tangan (tanda tangan kehadirannya) pada setiap pelajaran. Maksudnya terkadang mahsiswi tidak datang dan dia meminta orang lain untuk tanda tangan. Apakah hal ini termasuk kebohongan yang diharamkan? Apakah kalau dia telah lulus, nanti hartanya (gajinya) itu haram?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Tidak diragukan lagi bahwa tanda tangan mahasiswi dalam kehadiran untuk temannya yang tidak hadir, termasuk kebohongan dan manipulasi serta khianat dalam amanahnya. Semuanya itu diharamkan. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu berkata, “Rasulullah sallallahu’alaihi wa salam bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ ( أي يبالغ فيه ويجتهد ) حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا  رواه البخاري، رقم 5743 ومسلم، رقم 2607 

“Hendaknya kalian semua jujur, karena kejujuran menuntun kepada suatu kebaikan. Karena kebaikan menuntuk ke surga. Seseorang senantiasa jujur dan menjaga kejujurannya (maksudnya berusaha dan bekerja keras untuk jujur) sampai dicatat disisi Allah menjadi orang jujur. Jauhilah kebohongan, karena kebohongan menuntun kerusakan. Karena kerusakan menuntun ke neraka. Dan seseorang senantiasa berbohong serta melakukan kebohongan sampai dicatat disisi Allah sebagai pembohong.” (HR. Bukhari, no. 5743 dan Muslim, no. 2607)

Kalau kehadirannya berpengaruh pada nilai yang ditaruh di ijazah, dan menjadi pertimbangan kelulusan dan tidak lulus, serta sisi nilai yang didapatkan oleh mahasiswa, kalau sekiranya dia tidak layak mendapatkan nilai itu atau nilai rata-ratanya kemudian mendapatkan pekerjaan dengannya, maka dalam kondisi bahaya, karena apa yang terbangun atas kebatilan, maka itu termasuk kebatilan. Misalnya, perkara ketidakhadirannya menyebabkannya tidak layak mendapatkan nilai sempurna (mumtaz), sementara pekerjaan itu tidak diberikan kecuali mereka yang mendapatkan nilai seperti ini, maka mendapatkan pekerjaan dengan cara ini termasuk mendapatkan pekerjaan dengan cara yang diharamkan.

Oleh karena itu kami nasehatkan kepada mereka para mahasiswi agar menjaga kejujuran dalam mengisi absensi kehadiran. Dan meninggalkan kebohongan dan manipulasi, agar terhindar dari dosa dan manjaga dari pekerjaan yang akan didapatkan nanti dengan cara yang diharamkan. Perlu diketahui bahwa tidak ada basa basi dalam mendekati yang diharamkan. Semoga Allah memberikan taufiq untuk semua dari apa yang dicintai dan diredoi-Nya.

Wallahua’lam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam