Jum'ah 21 Jumadil Ula 1446 - 22 November 2024
Indonesian

Apakah Ada Budak Yahudi Yang Membantu Nabi?

Pertanyaan

Apakah ada anak Yahudi yang membantu Nabi shallallahu alaihi wa sallam?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Ya, terdapat riwayat shahih dalam Shahih Bukhari dan lainnya bahwa ada seorang anak Yahudi yang membantu Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Suatu saat dia sakit, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjenguknya dan menawarkannya agar masuk Islam. Kisah ini dikisahkan oleh Anas bin Malik; 

أَنَّ غُلَامًا مِنَ اليَهُودِ كَانَ يَخدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ ، فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ ، فَقَعَدَ عِندَ رَأسِهِ ، فَقَالَ : أََسلِم . فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِندَ رَأسِهِ ، فَقَالَ لَه : أَطِع أَبَا القَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ . فَأَسلَمَ ، فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ : الحَمدُ لِلَّهِ الذِي أَنقَذَهُ مِنَ النَّارِ ) رواه البخاري، رقم 1356)

“Sesungguhnya, seorang anak Yahudi yang biasa melayani Nabi shallallahu alaihi wa sallam menderita sakit. Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam membesuknya, kemudian dia duduk di sisi kepalanya. Lalu berkata, ‘Masuk Islamlah.” Sang anak memandangi bapaknya yang ada di sisi kepalanya. Maka sang bapak berkata kepadanya, “Taatilah Abal Qasim shallallahu alaihi wa sallam.” Maka anak tersebut masuk Islam. Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam keluar seraya berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka.” (HR. Bukhari, no. 1356)

Akan tetapi berbagai sumber tidak memberi informasi kepada kita tentang siapa nama anak tersebut, juga tentang sesuatu terkait pelayanannya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan tidak menceritakan tentang sebab mengapa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menerimanya sebagai pelayannya. 

Alhafiz Ibnu Hajar berkata dalam kitab Fathulu Bari, 3/221, terkait dengan hadits, “Adalah anak Yahudi melayani…” Saya tidak mendapatkan riwayat satupun yang menunjukkan siapa namanya, kecuali Ibnu Basykwal menyebutkan pengarang ‘AlOtbiah’ meriwayatkan dari Ziyad Syaithun yang menyatakan bahwa nama anak tersebut adalah Abdulqudus. Dia berkata, ‘Riwayatnya gharib (Cuma satu-satunya), tidak saya dapatkan selainnya.” 

Yang disebutkan adalah bahwa sebagian mufassirin (ahli tafsir) menyebutkan bahwa anak tersebut berperan dalam menyihir Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yaitu dengan cara mengambil satu helai rambut Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu dia memberinya kepada Labid bin Asham, Yahudi tukang sihir. Akan tetapi, riwayat inipun tidak dipastikan keshahihannya. 

Alqurthubi berkata dalam Aljami Li Ahkamil Quran, 20/232, “Alqusyairi menyebutkan dalam tafsirnya, ‘Terdapat dalam riwayat shahih bahwa anak Yahudi itu melayani Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka Yahudi menyusup melaluinya. Mereka tidak menghubunginya hingga akhirnya dia mengambil rontokan rambut Rasulullah shallalalhu alaihi wa sallam, lalu dia mengambil beberapa batang dari sisirnya, kemudian dia berikan kepada Yahudi, lalu mereka menyihirnya dengannya. Yang melaksanakan perbuatan tersebut adalah Labid bin Asham, seorang Yahudi.”

Lihat riwayat semacam itu pula dalam kitab Zadul Masir, karangan Ibnu Jauzi, 9/270.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah pelayanan anak Yahudi kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah tampaknya toleransi dan kemurahan Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang dimiliki Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dalam hatinya selalu terdapat kasih sayang kepada manusia seluruhnya. Dia menginginkan agar mereka mendapatkan kebaikan serta memperingatkan mereka dari keburukan. Dia tidak ragu untuk menjenguk anak Yahudi itu di rumahnya dan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berdakwah kepada mereka agar mendapatkan petunjuk, akan tetapi mereka menyambutkan dengan tipu daya dan makar dan justeru ingin membunuhnya serta meletakkan racun di makanannya.

Untuk mengetahui lebih luas petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam dalam memperlakukan Yahudi, silakan merujuk ke soal no. 84308.

Wallahu a’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam