Alhamdulillah.
Ya, boleh bertolak dari Muzdalifah langsung ke Mekah untuk tawaf Ifadhah dan sai, kemudian kembali lagi. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika itu setiap kali ditanya tentang amalan yang didahulukan dan diakhirkan, beliau hanya mengatakan, ‘Lakukan, tidak mengapa.’ Perkara ini sifatnya luwes. Allah meluaskannya atas hamba-hambaNya untuk meringankan mereka.”