Senin 22 Jumadits Tsani 1446 - 23 Desember 2024
Indonesian

KALAU BERPUASA DENGAN NEGARA YANG MEMAKAI HISAB, APAKAH BERBUKA PUASA DENGANNYA?

Pertanyaan

Saya pelajar di wilayah ‘Karnetka’ di India, sementara kondisi umat Islam di sini berbeda dalam memulai dan mengakhiri bulan Ramadan, di wilayah ini, penentuan awal Ramadan dari awal tahun. Hal ini berarti mereka tidak menyandarkan kepada bulan, yang menjadikan sebagian umat Islam yang kebanyakan dari Arab, lepas dari mereka dan memulai (bulan Ramadan) bersama Saudi. Apakah ini benar? Dan apa yang (selayaknya) dilakukan sekarang bagi yang berpuasa bersama mereka?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Kalau seorang muslim berada di negara yang menjadikan rukyah syariyyah (penglihatan sesuai syariat) sebagai patokan dalam menentukan masuk dan keluarnya bulan, maka dia diperintahkan untuk menyamakan puasa dan berbuka bersama mereka. Dan telah ada penjelasan hal itu di soal jawab no. 12660. Sementara kalau seorang muslim berada di negara kafir atau di negara yang bermain-main dalam (menentukan) masuk dan keluarnya bulan sesuai dengan hawa nafsunya, tanpa memperhatikan penglihatan sesuai syareat, maka dia mengikuti negara terdekat yang melihat bulan sabit dengan hati-hati. Kalau dia berpuasa bersama dengan negara yang terpercaya dalam melihat (bulan sabit) seperti negara haromain (Saudi), maka hal itu tidak mengapa. Dari penjelasan itu, kalau India telah berpuasa setelah negara yang melihat bulan sabit dengan hati-hati seumpama sehari. Dikatakan yang berpuasa bersama mereka, jangan berbuka (puasa) bersama India, dan berbuka puasa bersama negara yang melihat hilal (bulan sabit). Dan mengqada’ sehari pengganti hari pertama di bulan Ramadan.

Wallallahu’lam .

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam