Senin 22 Jumadits Tsani 1446 - 23 Desember 2024
Indonesian

Apa Saja Ibadah Harian, Pekanan Dan Bulanan?

Pertanyaan

Apa saja ibadah harian, pekanan  dan bulanan ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Ketaatan dan ibadah itu pintunya sangat luas sekali, tidak cukup untuk dipaparkan di sini semuanya.

Penanya dapat merujuk beberapa buku di bawah ini untuk merinci pembahasan dalam bab tersebut:

1.      Kitab “At Targhib wa At Tarhib” karya Imam Al Mundziri, disertai dengan “Shahih At Targhib wa At Tarhib” dan “Dhaif At Targhib wa At Tarhib” karya Syeikh Albani, untuk mengetahui hadits-hadits yang shahih dan yang palsu.

2.      Kitab “Riyadhus Shalihin” karya Imam Nawawi, lebih khusus lagi baca bab Fadhail (amal-amal yang utama).

Kedua:

Yang termasuk ketaatan harian adalah shalat lima waktu, berwudu, menggunakan siwak pada saat berwudu dan shalat, shalat berjama’ah, shalat sunah rawatib, shalat dhuha, shalat malam dan witir, dzikir pagi dan sore, dzikir sepanjang siang dan malam (pada saat keluar dan masuk rumah, masuk dan keluar masjid, masuk dan keluar kamar mandi, sebelum makan dan minum, setiap selesai shalat fardhu, dan lain-lain….), menjawab adzan.

Yang termasuk ketaatan pekanan adalah shalat Jum’at, membaca surat Al Kahfi pada malam atau hari Jum’at, memperbanyak shalawat kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada malam atau hari Jum’at, puasa senin dan kamis.

Yang termasuk ketaatan bulanan adalah puasa tiga hari setiap bulan (yang lebih utama adalah berpuasa para hari-hari purnama, yaitu; pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan hijriyah)

Yang termasuk ketaatan tahunan atau musiman adalah puasa Ramadhan, shalat tarawih berjama’ah di masjid, shalat id pada dua hari raya, ibadah haji bagi yang mampu, membayar zakat bagi yang sudah terpenuhi syarat wajibnya, I’tikaf pada 10 terakhir bulan Ramadhan, puasa enam hari di bulan Syawal, puasa ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) dan satu hari sebelum atau satu hari sesudahnya, puasa pada hari ‘Arafah, memperbanyak amal sholeh pada 10 awal bulan Dzul Hijjah.

Dan masih banyak amalan yang tidak terikat dengan waktu yang disyari’atkan pada setiap waktu dan kesempatan, di antaranya adalah amalan hati, termasuk juga amalan fisik, seperti; shalat sunah mutlak di luar waktu-waktu yang dilarang, puasa sunah mutlak, umrah, berdzikir, membaca Al Qur’an, bershalawat kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, berdoa, beristighfar, berbakti kepada kedua orang tua, silaturrahim, shadaqah, menebarkan salam kepada umat Islam, berakhlak baik, menjaga lisan, mencintai Allah, takut, berharap, tawakkal kepada-Nya, ridha, yakin, meminta bantuan kepada Allah –subhanahu wa ta’ala-.

Ada juga amalan yang berkaitan dengan sebab tertentu, maka disyari’atkan jika sebabnya ada, di antaranya adalah menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, shalat jenazah, takziyah, menjawab orang bersin, menjawab salam, menghadiri undangan, shalat istikharah, shalat taubat, shalat gerhana, shalat istisqa, memperbaiki hubungan dua orang yang berselisih, menundukkan pandangan, menahan diri untuk tidak menyakiti, sabar dari sakit dan cobaan, dan masih banyak lagi.

Para generasi salaf menyukai untuk mengumpulkan dalam satu hari empat ibadah, yaitu; berpuasa, memberi makan orang miskin (bersedekah), mengantar jenazah, menjenguk orang sakit, Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda:

مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ (رواه مسلم، رقم (1028

“Tidaklah semua amalan tersebut berkumpul pada diri seseorang, kecuali dia akan masuk surga”. (HR. Muslim: 1028)

Wallahu A’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam