Jum'ah 21 Jumadil Ula 1446 - 22 November 2024
Indonesian

Seorang Wanita Mengalami Haid Setelah Masuk Waktu Shalat, Apa Hukumnya?

26336

Tanggal Tayang : 06-12-2013

Penampilan-penampilan : 5679

Pertanyaan

Jika seorang wanita haid setelah masuk waktu shalat, apa hukumnya? Apakah dia harus mengqadha shalat selama masa haid?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Jika haid datang setelah masuk waktu shalat, misalnya haid datang setengah jam setelah masuk waktu Zuhur, maka jika dia telah suci dari haid, hendaknya dia mengqadha shalat yang sempat dia dapatkan dalam keadaan suci. Berdasarkan firman Allah Ta'ala,

إن الصلاة كانت على المؤمنين كتاباً موقوتاً (سورة النساء: 103)

"Sesungguhnya shalat telah ditetatapkan waktunya kepada orang-orang beriman." (QS. An-Nisa: 103) 

Akan tetapi, dia tidak perlu mengqadha shalat selama dia haid, berdasarkan sabda Rasulullah shallalalhu alaihi wa sallam yang panjang, beliau bersabda, 

أليس إذا حاضت لم تصل ولم تصم ؟ (رواه البخاري ، رقم 304 ومسلم، رقم 80)

"Bukankah jika dia (wanita) haid tidak perlu shalat dan puasa?" (HR. Bukhari, no. 304 dan Muslim, no. 80)

Para ulama sepakat bahwa shalat yang ditinggalkan selama masa haid tidak diqadha.

Adapun jika dia suci, sementara masih tersisa waktu seukuran satu rakaat lebih, maka hendaknya dia shalat pada waktu suci tersebut, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

مَنْ أَدْرَكَ مِنْ الصُّبْحِ رَكْعَةً قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ ، وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ   (رواه البخاري، رقم  579 ومسلم، رقم  607)

"Siapa yang mendapatkan satu rakaat Shubuh sebelum matahari terbit, maka dia telah mendapatkan Shubuh, siapa yang mendapatkan satu rakaat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia telah mendapatkan Ashar." (HR. Bukhari, no. 579 dan Muslim, no. 607)

Jika dia suci di waktu Ashar sementara sebelum terbenamnya matahari masih tersisa waktu seukuran satu rakaat, maka hendaknya dia shalat Ashar.

Wallahua'lam.

Refrensi: Majmu Fatawa Wa Rasail Fadhilatussyaikh Ibnu Utsaimin, 11/276