Alhamdulillah.
Seharusnya seorang hamba meyakini bahwasanya Allah memiliki dzat yang hakiki, yang wujud dan disifati dengan sifat-sifat kesempurnaan. Dia-lah yang Maha Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya, yang Maha Mendengar, yang Maha Melihat, yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, dan nama-nama dan sifat-sifat yang tetap dalam Al-Qur’an dan hadits lainnya. Maha Luhur Allah apabila Dia kosong dan tiada.
Apakah yang tiada itu memiliki pendengaran, penglihatan, pembicaraan, wajah dan dua tangan?!
Namun demikian, seorang hamba tidak boleh membayangkan Allah dalam sebuah gambar, karena Allah Ta’ala sama sekali tidak serupa dengan makhluk-Nya. Tidak mungkin seorang pun yang dapat membayangkan dzat dan sifat-sifat-Nya.
Semoga Allah merahmati At-Thahawi ketika ia mengatakan dalam kitab akidahnya yang termasyhur, “Allah tidak bisa dijangkau oleh imajinasi-imajinasi, tidak bisa dijangkau nalar pikiran dan tidak menyerupai makhluk.” Mahasuci Allah yang Maha Luhur.
Juga tidak boleh dikatakan, “Allah merupakan fisik atau materi, baik secara Nafyi atau Itsbat, karena tidak adanya riwayat tentang hal itu, dan karena mengandung kemungkinan hak dan batil, sebagaimana telah kami jelaskan dalam jawaban untuk pertanyaan no. 145804 .
Seharusnya Anda meyakini bahwasanya Allah Ta’ala tersucikan dari penyerupaan terhadap makhluk. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. Harusnya Anda memalingkan pikiran Anda dari berpikir mengenai dzat-Nya. Anda harus memalingkan bisikan-bisikan itu dan memohon perlindungan kepada Allah darinya. Semestinya Anda mengatakan, “Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
فعَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ أَحَدَكُمْ يَأْتِيهِ الشَّيْطَانُ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَكَ فَيَقُولُ اللَّهُ فَيَقُولُ فَمَنْ خَلَقَ اللَّهَ فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقْرَأْ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ فَإِنَّ ذَلِكَ يُذْهِبُ عَنْهُ رواه أحمد (25671) وحسنه الألباني في الصحيحة.
Diriwayatkan dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya salah seorang kamu akan didatangi setan, lalu bertanya, ‘Siapakah yang menciptakan kamu?’ Lalu dia menjawab, Allah.’ Lalu setan berkata, ‘Kemudian siapa yang menciptakan Allah?’ Jika salah seorang kamu menemukan demikian, maka hendaknya dia membaca ‘Amantu Billahi wa Rasulihi’ (aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya), maka (godaan) yang demikian itu akan segera hilang darinya.’” (HR. Ahmad, no. 25671 dan dinilai shahih oleh Al-Albani dalam As-Shahihah).
Untuk tambahan penjelasan, lihatlah jawaban dari pertanyaan no. 12315 .
Semoga Allah menjaga kami dan Anda dari keburukan bisikan setan, sikap mendalami dzat Allah dan mempersulit diri sendiri.
Wallahu A’lam.