Senin 22 Jumadits Tsani 1446 - 23 Desember 2024
Indonesian

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Shalawat Kepada Nabi -Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam-

283191

Tanggal Tayang : 01-03-2019

Penampilan-penampilan : 79382

Pertanyaan

Hadits ini saya dapatkan dari salah satu buku keagamaan, yang berbunyi:

( من صلى علي مرة واحدة صلى الله عليه عشر مرات ، ومن صلى علي عشر مرات صلى الله عليه مائة مرة ، ومن صلى علي مائة مرة صلى الله عليه ألف مرة، ومن صلى علي ألف مرة حرم الله جسده على النار، وثبته بالقول الثابت في الحياة الدنيا، وفي الآخرة عند المسألة، وأدخله الجنة، وجاءته صلاته علي نور يوم القيامة على الصراط مسيرة خمسمائة عام ، وأعطاه الله بكل صلاة صلاها قصرا في الجنة قل ذلك أو كثر )

“Barang siapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 10 kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 100 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 100 kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 1000 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 1000 kali, maka Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api neraka, dan akan menetapkan ucapan yang kuat pada kehidupan dunia dan pada kehidupan akhirat pada saat ada masalah, dan Dia akan memasukkannya ke dalam surga, dan shalawatnya akan datang kepadanya berupa cahaya pada hari kiamat pada saat berada di atas shirat yang ditempuh selama 500 tahun perjalanan, dan Allah telah memberikan kepadanya bagi setiap shalawat yang diucapkan sebuah istana di dalam surga, baik dengan jumlah sedikit ataupun banyak. Setelah lama mencari saya tidak menemukan hadits ini, maka sejauh mana keshahihan hadits ini ?

Ringkasan Jawaban

Ini adalah hadits palsu dengan redaksi lengkap teresebut, sedangkan hadits-hadits yang shahih sudah cukup untuk menjadi sandaran.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Hadits ini tidak ada dasarnya dengan redaksi lengkap tersebut.

Akan tetapi redaksi berikut ini:

 من صلى علي مرة واحدة صلى الله عليه عشر مرات  

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali”.

Radaksi ini adalah hadits yang ada riwayatnya dan sudah dikenal.

Imam Muslim (408) telah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

 مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى الله عَلَيْهِ عَشْرًا  

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershawalat kepadanya 10 kali”.

Sabda beliau yang lainnya:

  ومن صلى علي عشر مرات صلى الله عليه مائة مرة

 روى نحوا منه الطبراني في "المعجم الأوسط" (7235) ، والصغير" (899)

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershawalat kepadanya 100 kali”. (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Ausath: 7235 dan As Shaghir: 899)

Dari Anas bin Malik berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

) مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ مِائَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً كَتَبَ اللَّهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: بَرَاءَةً مِنَ النِّفَاقِ، وَبَرَاءَةً مِنَ النَّارِ، وأَسْكَنَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الشُّهَدَاءِ 

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 10 kali maka Allah akan bershalawat kepadanya 100 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 100 kali, maka akan Allah akan menuliskan di antara kedua matanya: terbebas dari kemunafikan, terbebas dari neraka, dan Allah akan menempatkannya pada hari kiamat bersama para syuhada”.

Hadits ini telah disebutkan oleh Albani di dalam Adh Dha’ifah: 6852 dan berkata: “Hadits mungkar tanpa kalimat pertama”.

Adapun sabda beliau:

( ومن صلى علي ألف مرة حرم الله جسده على النار ... ) إلخ :

“Dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 1000 kali, maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka…..”.

Maka kami tidak mengetahui ada dasarnya, As Sakhawi –rahimahullah- telah menyebutkan di dalam Al Qaul Al Badi’: 115 satu hadits dari Ibnu Abbas –radhiyallahu ‘anhuma- dari para sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mereka berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

( من صلى علي صلاة واحدة صلى الله عليه عشراً، ومن صلى علي عشراً صلى الله عليه مائة، ومن صلى علي مائة صلى الله عليه ألفا، ومن صلى علي ألفا زاحمت كتفه كتفي على باب الجنة ) .

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 10 kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 100 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 100 kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 1000 kali, dan barang siapa yang bershalawat kepadaku 1000 kali, maka pundaknya akan berdampingan dengan pundakku di dalam pintu surga”.

As Sakhawi berkata setelahnya:

Disebutkan oleh penulis Ad Durr Al Munadzam, akan tetapi saya belum mengetahui dasarnya sampai sekarang, saya kira itu adalah hadits palsu.

Ibnu Qayyim –rahimahullah- berkata di dalam Jala’ Al Afham (67):

“Dan ‘Isyari telah meriwayatkan dari hadits Al Hakam bin ‘Athiyah dari Tsabit bin Anas berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

  من صلى على فِي يَوْم ألف مرّة لم يمت حَتَّى يرى مَقْعَده من الْجنَّة 

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku dalam satu hari 1000 kali, ia tidak akan meninggal dunia sampai melihat tempat duduknya dari surga”.

Al Hafidz Abu Abdillah Al Maqdisi bersabda:

“Saya tidak mengetahui kecuali dari hadits Al Hakam bin ‘Athiyyah. Ad Daruquthni berkata: “Ia meriwayatkan dari Tsabit beberapa hadits yang tidak bisa diikuti”. Imam Ahmad berkata: “Tidak masalah, hanya saja Abu Daud At Thayalisi telah meriwayatkan darinya beberapa hadits mungkar”.

Imam Bukhori berkata:

“Abu Al Walid telah mendha’ifkannya, dan An Nasa’i berkata: “Tidak kuat”. Ibnu Hibban berkata: “Abu Al Walid banyak menghafalnya, dan Al Hakam tidak mengetahui apa yang diriwayatkannya, bisa jadi meragukan pada riwayat ini hingga muncul seperti hadits palsu, maka berhak untuk ditinggalkan”. (Tahdzib At Tahdzib: 2/374)

Telah diriwayatkan tentang keutamaan bershalawat kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- banyak hadits yang shahih dan tidak lagi membutuhkan hadits yang tersebut di atas, maka simaklah pada:

Kitab “Fadhlu As Shalati ‘Ala An Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- disusun oleh Isma’il Al Jahdhami, ditahqiq oleh Albani.

Jala’ul Al Afham disusun oleh Ibnu Qayyim.

Baca juga jawaban soal nomor: 128455 dan 130214

Baca juga jawaban soal nomor: 128796 dan 131667

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam