Kamis 9 Syawal 1445 - 18 April 2024
Indonesian

Apakah Allah Akan Mengampuni Orang Yang Melakukan Kesyirikan? Dan Bagaimana Cara Menguatkan Keimanannya?

Pertanyaan

Saya ingin mengetahui apakah Allah akan mengampuni seseorang yang telah berbuat kesyirikan sementara dia mengetahuinya. Akan tetapi dia sekarang ingin bertaubat dan merubah kehidupannya secara keseluruhan? Bagaimana pengampunan Allah kepada orang ini? Bagaimana mengetahui dia telah diampuni? Bagaimana cara menguatkan keimanannya untuk melakukan yang halal dan meninggalkan yang haram? Saya mempunyai banyak permasalahan jiwa yang mengantarkan diriku kepada kesesatan dan seringkali mengangguku. Saya membutuhkan nasehat dan hidayah Allah.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Allah telah memberitahukan bahwa Dia akan mengampuni semua dosa bagi orang yang bertaubat dan kembali kepada-Nya. Seraya berfirman:

( قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ) الزمر/53

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”QS. Az-Zumar: 53.

Ini mencakup semua dosa. Sampai dosa syirik bagi orang yang bertaubat kepada Allah.

Telah ada khusus taubat dari kesyirikan dan penerimaan hal itu. Dalam firman Ta’ala:

وَالَّذِينَ لا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً إِلا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحاً فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَحِيماً ) الفرقان: 68-70

“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Furqon: 68-70

Allah menyebutkan kesyirikan Nasroni dan kekufurannya kemudian diajak untuk bertaubat. Seraya berfirman:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ أَفَلا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ) المائدة/73، 74 .

“Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Maidah: 73-74.

Sebesar apapun dosa itu, maka aampunan Allah, kemulyaan dan kebaikan-Nya itu lebih agung.

Anda bersegera menghadap kepada Allah Ta’ala, menyesal apa yang telah lalu. Dan bertekad bulad tidak mengulangi. Kemudian kabar gembira setelah itu dengan keutamaan Allah, rahmat dan dan tuafiq-Nya. Karena Islam menghancurkan dosa-dosa yang terdahulu. Sebagaimana sabda Nabi sallallahu alaihiwa sallam kepada Amr bin Ash radhiallahu anhu:

يا عمرو أما علمت أن الإسلام يهدم ما كان قبله رواه مسلم (121) و رواه أحمد (17861)

“Wahai Amr, apakah anda tidak mengetahui bahwa Islam itu dapat menghancurkan (dosa-dosa) sebelumnya. HR. Muslim, 121 dan Ahmad, 17861.

Sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:

( التائب من الذنب كمن لا ذنب له ) رواه الترمذي وحسنه الألباني

“Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak mempunyai dosa.” HR. Tirmizi dannyatakan hasan oleh Albany.

Kalau seorang hamba bertaubat kepada Allah, maka Allah akan menerima taubat dan mengampuninya. Allah berfirman:

( وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ ) الشورى/25

“Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan.” QS. As-Syuro: 25

Dan firman-Nya, “Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.” QS. Toha” 82.

Bagi seorang hamba hendaknya berprasangka baik kepada Tuhannya. Berharap semoga Allah menerima taubatnya. Karena Allah berfirman (Dalam haditst qudsi):

أنا عند ظن عبدي بي" حديث قدسي رواه البخاري (7066) و مسلم (2675)

وعند أحمد (16059) بإسناد صحيح " أنا عند ظن عبدي بي فليظن بي ما شاء ".

“Saya tergantung persangkaan hamba-Ku kepada diri-Ku. Hadits Qudsi diriyatakan Bukhori, 7066 dan Muslim, 2675.

Dan di Ahmad, (16059) dengan sanad shoheh, “Saya tergantung persangkaan hamba-Ku kepada diri-Ku. Silahkan berprasangka kepada diriKu apa yang dia inginkan.

Untuk menguatkan keimanan banyak caranya diantaranya:

1. Banyak mengingat Allah Ta’ala, membaca kitab-Nya. Memperbanyak shalat kepada Nabi-Nya sallallahu alaihi wa sallam

2. Menjaga ibadah wajib dan memperbanyak ibadah sunah. Agar seorang hamba mendapatkan kemenangan dengan kecintaan Allah. sehingga dia mendapatkan taufik dan ditepatkan. Sebagaimana dalam hadits:

إن الله قال : من عادى لي وليا فقد آذنته بالحرب وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به وبصره الذي يبصر به ويده التي يبطش بها ورجله التي يمشي بها وإن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأعيذنه. رواه البخارى (6137)

“Sesungguhnya Allah berfirman, “Siapa yang memusuhi kekasihKu, maka saya izinkan untuk memeranginya. Tidaklah seorang hamba-Ku mendekatkan kepada diri-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan dengan apa yang telah saya wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan kepada-Ku dengan ibadah sunah sampai Saya mencintainya. Kalau Saya telah mencintainya. Maka Saya (akan menjaga) pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar. Dan Saya (akan menjaga) pandangannya yang digunakan untuk melihatnya. Dan tangan yang digunakan untuk memukulnya dan kakinya yang digunakan untuk melangkah. Kalau dia meminta kepada-Ku pasti akan Saya berikan. Dan kalau dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Saya akan melindunginya.” HR. Bukhori, 6137.

3. Berteman dengan orang-orang baik yang membantu melakukan ketaatan dan menghindari dari kemaksiatan

4. Membaca biografi orang sholeh dari kalangan para ulama, orang zuhud, ahli ibadah dan orang yang bertaubat.

5. Menjauhi semua yang menyebut kemaksiatan dan mengajak kepadanya.

Secara umum, iman akan semakin kuat dengan melakukan ketaatan dan meninggalkan yang diharamkan.

Kita memohon kepada Allah Ta’ala semoga Allah memberi taufik kepada anda, menerima taubat anda dan memberi hidayah kepada hati anda.

wallahu a’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam