Kamis 27 Jumadil Ula 1446 - 28 November 2024
Indonesian

Hukumnya Mengatakan: “Tidak Ada Rasa Malu Dalam Agama”

Pertanyaan

Sebagian orang jika ingin bertanya tentang sesuatu yang tabu, diawali dengan ucapan: “Tidak ada rasa malu dalam agama”, apakah ungkapan tersebut dibenarkan ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Adapun ungkapan tidak ada rasa malu dalam agama adalah sebuah kesalahan, akan tetapi yang benar adalah bahwa rasa malu justru bagian dari agama, dan yang benar hendaknya dikatakan: “Sungguh Allah tidak malu (menerangkan) yang benar”, sebagaimana yang telah disampaikan di dalam hadits Ummu Salamah bahwa beliau berkata:

جاءت أم سليم إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالت يا رسول الله ، إن الله لا يستحيي من الحق ، فهل على المرأة من غسل إذا احتلمت ؟ قال النبي صلى الله عليه وسلم : ( إذا رأت الماء ) ، فغطت أم سلمة ، تعني وجهها ، وقالت : يا رسول الله ، وتحتلم المرأة ؟ قال : ( نعم ، تربت يمينك ، فبم يشبهها ولدها )

رواه البخاري ومسلم .

“Ummu Sulaim telah mendatangi Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- seraya berkata: “Wahai Rasulullah, sungguh Allah tidak merasa malu (menerangkan) yang benar, apakah jika wanita bermimpi (basah) juga diwajibkan mandi besar ?, maka Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Iya, jika ia melihat air”, lalu Ummu Salamah menutupi wajahnya dan berkata: “Wahai Rasulullah, apakah wanita juga bisa mengalami mimpi basah ?. Beliau menjawab: “Iya, kalau tidak,  maka dengan apa seorang anak bisa menyerupainya ???. (HR. Bukhori & Muslim)

Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid