Ahad 21 Jumadits Tsani 1446 - 22 Desember 2024
Indonesian

KALAU HAID SEBELUM TERBENAM MESKIPUN SEBENTAR, MAKA PUASANYA BATAL DAN HARUS DIQODO’

Pertanyaan

Apakah kalau datang bulanan disela-sela puasa, apakah menyempurnakan puasa atau tidak?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Kalau seorang wanita datang haid disela-sela puasa, maka puasanya rusak. Meskipun keluarnya darah sebantar saja sebelum terbenam matahari. Maka dia diwajibkan mengqodo’ kalau itu puasa wajib. Dan diharamkan melanjutkan puasa sementara dia dalam kondisi haid.

An-Nawawi rahimahullah dalam kitab ‘Al-Majmu’, 2/386 berkata, ‘Umat berijma’ akan keharaman puasa bagi orang haid dan nifas. Dan tidak sah puasanya. Begitu juga umat berijma’ diharuskan mengqodo’ untuk puasa Ramadan. Yang menukil ijma’ Tirmizi, Ibnu Munzir, Ibnu Jarir, teman-teman kami dan ulama’ lainnya.’ Selesai dengan ringkasan.

Ibnu Qudamah rahimahullah dalam kitab ‘AL-Mugni, 4397 berkata, ‘Ahli ilmu telah bersepakat (Ijma’) bahwa orang haid dannifas tidak dihalalkan untuk berpuasa. Keduanya berbuka di bulan Ramadan dan mengqodo’nya. Keduanya kalau berpuasa tidak diterima. Dimana Aisyah radhiallahu’anha berkata, ‘Kami dahulu haid pada masa Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam kemudian kami diperintahkan untuk mengqodo’ puasa dan tidak diperintahkan mengqodo’ shalat.’ Muttafaq ‘alaihi. Perintah hal itu hanya dari Nabi sallallahu’alahi wa sallam. Abu Said berkata, ‘Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

(أَلَيْسَ إحْدَاكُنَّ إذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ , فَذَلِكَ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا) . رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

‘Bukankan salah satu diantara kamu semua, ketika haid tidak shalat dan tidak puasa? Itu adalah diantara kekurangan agamanya.’ HR. Bukhori.

Orang haid dan orang nifas sama, karena darah nifas adalah darah haid. Hukum keduanya sama. Kapan saja waktu siang mendapatkan setitik darah (haid) maka, rusak puasa hari itu. baik didapatkan awal waktu atau di akhirnya. Kapan saja orang haid berniat puasa dan menahan (dari pembatal puasa) sementara dia mengetahui akan keharaman hal itu, maka dia berdosa dan (puasanya) tidak diterima.’ Selesai

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah dalam kitab ‘Ad-Dima’ Tobi’iyyah Lin Nisa’ hal. 28 berkata, ‘Kalau dia haid dalam kondisi puasa, maka puasanya batal meskipun hal itu terjadi sekejap menjelang terbenam matahari. Dan diharuskan mengqodonya kalau itu puasa wajib. Sementara kalau merasakan sakit akan datang haid sebelum terbenam matahari dan tidak keluar (darah) kecuali telah terbenam matahari, maka puasanya sempurna tidak batal menurut pendapat yang kuat. Selesai.

Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/155 ditanya tentang wanita puasa dan sebelum terbenam matahari dan sebelum azan dalam waktu singkat datang haid, apakah puasanya batal?

Maka dijawab, ‘Kalau haid datnag sebelum terbenam matahari, maka puasanya batal dan harus diqodo’. Kalau setelah terbenam matahari, maka puasanya sah tidak perlu mengqodo’nya.’ Selesai .

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam